Pages

Jumat, 03 April 2015

Diari Dhika #2

   Dan lagi... Hujan deras akan membasahi pipi ini. Dan lagi aku mengharapkannya untuk bisa mengertikanku. Dan lagi aku mengharapkan sayang ini yang menyatukan kita. Dan lagi aku mengharapkan dimana aku ada di dalam hatinya dan kehidupannya. Dan lagi aku hanya bisa terdiam di kegelapan. Entah sejak kapan aku menyukai kegelapan, dengan iringan musik melow di telingaku. Tapi itu yang biasa ku lakukan disaat tak ada seorangpun yang bisa mengertikanku, atau disaat aku merindukan seseorang tapi tak bisa ku ungkapkan, atau sekedar menyesali apa yang ku lakukan.
     Tuhan... Bagaimana caranya agar aku bisa dianggap dalam kehidupannya. Dalam satu hari ada 24 jam, dalam satu minggu ada 7 hari. Dalam satu bulan ada  28-31 hari. Tapi kenapa aku merasa dia miliku hanya 1 malam dalam seminggu. Hanya beberapa jam dari sekian banyak jam dalam 1 minggu. Bahkan jiga tak ku kirimkan pesan singkatku setiap pagi atau dalam setiap jam nya, aku merasa dia tak akan mengingatku.
     Kenapa lagi lagi seperti ini? Harus kah aku acuh? Seolah tak peduli dengan apa yang dia lakukan? Haruskah aku mengabaikan setiap pesan,sapaan,dan pertanyaannnya? Seolah aku tak mengenalinya. Haruskah sampai seperti itu agar hati ini tak kembali terluka?
    Tapi itu sulit! :( itu bukan sifatku. Bagaimana bisa aku mengabaikan orang yang ku sayang. Bagaimana mungkin aku memberikan perhatianku pada orang lain sementara orang yang ku sayang justru aku abaikan?
      Tuhan... Mengapa sesulit ini. Mengapa hati dan fikiran ini tak mau bersatu. Meski hati ini tak bisa membohongiku, karna memang ada luka disini. Tapi mengapa hati ini pun menolak untuk menjauhinya?. Aku tak ingin terus terluka, dan aku pun tak ingin menjauh darinya.
      Tapi bagaimana aku bisa bertahan jika aku terus diacuhkan? Jika hati ini terus dilukai. Jika aku harus terus mengalah. Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang tahan dengan sikap acuh seorang pria yang ia sayang?
     Aku pun sama seperti mereka. Aku wanita biasa. Aku bukan malaikat yang tak memiliki batas kesabaran. Tapi aku bukan iblis yang tak pernah mau mengertimu. Aku manusia biasa, ada saat aku mengerti dan ada saat aku ingin dimengerti!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar